Sabtu, 09 Mei 2015

syair perjalanan

 

2011

Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan,
Aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan,
Aku belajar tegar dari kehilangan
 aku belajar tersenyum dari sebuah kebohongan
sepi bukan berarti hilang, diam bukan berarti lupa,
Jika kamu tidak punya waktu untukku, aku akan mengerti...
Jika kamu menganggapku bukan apa2 aq akan mengerti ,,,,,Terlalu  banyak aq terluka..
Hingga tiba saatnya aku berhenti mencintaimu, itulah giliranmu untuk mengerti.
When you're important to someone, they will always find a way to make time for you. No excuses, no lies, and no broken promises.
saat cinta datang kita tak bisa menghadang bila cinta pergi kitapun tak mampu mencegahnya                                               

satria sriwijaya

 

aku tak pernah berkisah tentang burung yang terbang gelisah.aku tak bimbang meski bulan tercabik bintang.syair tanpa makna rindu tanpa romansa menggurat luka di dada putra sriwijaya.aku tak berharap tentang tanya yang harus kau jawab dan kau tak perlu bercakap bila kata hanya sebatas ucap.


NAK


1 maret 2015
 Nak, makmu sedang menanak pasir merebus batu. Tidurlah kau dahulu, tipu perutmu itu. Jangan kau merengek mengemis. Meski pun kita dilingkar miskin tetapi tetap harus berharga diri tinggi. Jangan kita mudah dibeli. Nak, benar nak, kita memang hidup di negeri yang bersemi angin dengan orang-orang yang berhati dingin. Ingat lah nak, kelak jangan kau seperti mereka. Jangan sekali pun menuai di ladang orang. Bertanamlah kau, lalu petiklah kau punya daya. Jangan mencuri juga serakah, berbagilah. Mari sini nak bapak ceritakan padamu tentang negeri seribu satu duri. Negeri yang dipenuhi janji dan puisi kosong dengan para penguasa dan penyairnya yang sombong, meski tak semua, tapi yang sebagian itu lah yang parah. Kelak jika kau telah bernama besar berkuasa lebar, jangan kau pernah menyimpan mata sembunyikan telinga. Berjalanlah kau dengan menatap kebawah, agar kau tak tersandung dan terkubur dunia, serta jangan lupa kau rajin-rajinlah sembahyang serta mengamalkan makna kitabNya. Anakku, sekarang tidurlah kau lagi. Jangan lupa berdoa, doakan bapak diberi cukup rezeki hari ini. Tidurlah anakku, semoga kau kenyang dalam mimpi. Anakku, percayalah nak inginku padamu tiada bertepi .


VALENTINE DAY
14 peb 2015

kemarin ada yg kau gores jauh menyentuh jiwaku
dengan keindahan yang kauberi tanpa kuminta
hingga kuterlelap tanpa ingin terjaga
lalu kusimpan indahmu dalam kata
kusimpan kasihmu dalam dada
bila kucium harum mawar tanpa keindahanmu
maka bagai ranting bakarlah aku.



GDS


sekuntum senyum mengembang dalam aliran rasa
saat kau seperti kijang emas melompat lompat dihadapanku
kutoreh hatimu dengan pisau naluri
kusimpan wujudmu dari sepi kesepi
dukamu sendhu hangat ku rindu




 HATIMU DAN HATIKU

Jangan kau larut dalam,
Indah lukisan kata
Aku takut,
Kau kan terjebak
Dalam semu, Fata-morgana
Ada… namun tiada
Bahasaku hanyalah
Untaian kata sederhana
Bukan asli pujangga
Kau tak kan dapatkan
Ungkapan sekelas Kahlil Gibran
Biarlah,
Aku menjadi aku
Bukan ku tak mampu,
Hanya ku tak mau,
Memujamu, hanya dengan sebatas kata
Tak cukup…itu saja
Yang ku tau…
Itu hanyalah, bunga kata
Tinggi, melambung
Menembus batas angan
Aku hanya percaya
Apa yang ada, di dalam dada
Disini, cinta datang
Disini, cinta hidup
Menyatu bersama rindu
Dan kasih sayang
Kasih…
Yang kuharapkan
Itu adalah…dadamu
Juga…dadaku


PRANA CITRA

 Bila kugenggam pena hidupku,
Bila kuhampar lembaran putihku,
Inginku lukis satu persatu,
Wajah tersenyum hati berlagu,
Warna-warni mengalir laju,
Berlumba-lumba mengisi sempadan,
Bak air turun tatkala hujan,
Terselip pelangi di celah sinaran.

Bila saja pena melayang,
Bila putih terus menghilang,
Hanya warna mengisi ruang,
Baru kusadar banyak yang kurang,
Tidak seperti apa dirancang,
Tidak seperti apa dipandang,
Warna dipinta hitam yang datang,
Terasa ingin saja lukisan kubuang.
Bila kuhampar lembaran yang baru,
Lukisan lama kerap menghantuiku,
Bila kulukis keindahan alam,
Terasa diriku hampir tenggelam,
Bila kupilih warna yang riang,
Semua bertukar menjadi arang,
Bila kukoyak lukisan ini,
Terasa hanya menipu diri.
Dimana lagi harus kuberdiri,
Agar diri tidak lagi sunyi,
Dimana lagi harus kuberlari,
Agar bahagia sering menemani,
Dimana lagi harus kumencari,
Agar kasih tenang dihati.
Tiada lukisan tanpa gambaran,
Tiada soalan tanpa jawaban,
Tiada arah tanpa tujuan,
Selagi hayat dikandung badan,
Akan kutagih sinar harapan,
Agar lukisan ini dapat kusempurnakan
[ricky smile]