Minggu, 20 November 2011

ma'rifat bukan ma'rifat tapi ma'rifat

akhir-akhir ini kata-kata ” Makrifat” sering terdengar ditelinga kaum muslimin Indonesia, tingkatan ilmu ini seringkali dipahami dengan tingkatan ilmu yang paling tinggi. Lalu apasih sebenarnya makrifat itu ?. Syaikh Haji Ahmad Rifa’i memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan makrifat yaitu ” Pemandenge ati tan kesamaran Ing Alloh dzat wajibul wujud tinemune, luweh sempurno ora ono kekurang...ane, dipandeng kelawan nurulloh peparingane kang diselehaken ing dalem telenge atine, dadi hasil waspodo ati tiningalan, ing barang opo penggawe saking pangeran qodrat, irodat, ilmu tan nono liyanikulah pemandenge wong makrifat ingaranan.”

Artinya, Pandangan hati kepada Alloh wajibul wujud yang Maha sempurna lagi tiada cela, Dipandang dengan Nurulloh, cahaya pemberian Allah yang diletakkan dalam mata hati, sehingga hati menjadi waspada dan penuh kesadaran bahwa apapun perbuatan yang dilakukan merupakan perbuatan Allah dan tiada lain merupakan qudrat, irodat serta IlmuNya yang maha sempurna, itulah yang dinamakan pandangan orang ahli makrifat.tapi itu hanyalah sebuah pandangan bukan berarti dia seorang yg ma;rifat

Jadi yang dimaksud dengan makrifat menurut Syaikh Ahmad Rifa’i adalah selalu melihat fenomena yang terjadi dialam raya ini serta apa yang terjadi pada dirinya merupakan wujud dari qudrat, irodat dan ilmu dari Allah swt. Dengan demikian yang dimaksud dengan orang yang arifun billah adalah orang yang senantiasa melihat Allah melalui bukti-bukti akan kekuasaan Allah yang tergambar dengan sangat jelas dari lubuk hatinya.

Melihat Allah dengan mata kepala adalah hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini, akan tetapi melihatnya dengan mata hati dapat dilakukan oleh mereka para pencariNya dengan jalan memperhatikan makhluk ciptaanNya yang senantiasa menunjukkan eksistensi kholiqnya, itulah sebenarnya bukan makrifat tapi hakikat.karna itu adalah perwujudan dari hakikat penghambaan kepada sang kholiq xixixixixi malaikat yg jumlahnya hanya allah yg tau aja hanya sebagian kecil yg ma;rifat kpd allah

tapi sebagai hamba yg bersyukur tentulah sepantasnya untuk lebih baik mengenal tuhanya .Jika sudah bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang diberikanNya, namun jikalau belum, perhatikanlah apa yang ada pada diri kita. Wa fil ardhi aayaatul lil muuqiniiin, wa fi anfusikum afalaa tubshiruun. ( Dan di bumi ada ayat bagi orang-orang yang yakin, dan juga didalam diri kalian, apakah kalian tidak memperhatikannya ? )

itu sedikit pandangan saya tentang ma'rifat seumpama pak sby tentu yg makrifat kepadanya adalah istrinya dan keluarga terdekatnya pejabat negara level menteri ..... kalo rakyat RI tentu kenal sama pak sby tapi pak sby kan ngk kenal xixixixi sekedar kenal model bgt ngaku ma;rifat........
Q.S. Al Hajj, 22 : 46; "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati (Bashar/Bashirah) yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga (sami') yang dengan itu mereka dapat mendengar?. Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta tetapi yang buta ialah mata hati (batin/nurani) yang ada di dalam dada".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar